Musik Tradisional Malang: Gamelan, Campursari, dan Pertunjukan Rakyat
- digiteam

- Sep 14
- 4 min read

Halo, rek-rek dolaners lan penggemar seni budaya! Malang itu bukan cuma soal wisata alam dan kuliner, tapi juga punya kekayaan budaya musik tradisional yang ngangenin. Dari denting gamelan yang syahdu, lantunan campursari yang merdu, sampai pertunjukan rakyat yang interaktif, semua bisa kamu temukan di kota Ngalam ini. Musik tradisional Malang bukan hanya hiburan, tapi juga bagian penting dari identitas dan kehidupan masyarakatnya.
Ojo lali, biar pengalaman budaya makin lengkap dan strategis, nginep wae nang Riche Heritage Hotel di pusat kota Malang penginapan heritage yang pas jadi basecamp eksplorasi seni dan tradisi!
Musik tradisional di Malang adalah hasil percampuran budaya Jawa, Madura, hingga pengaruh Tionghoa. Setiap nada dan irama punya makna serta filosofi yang mendalam. Musik ini bukan hanya didengar, tapi juga dirasakan dan dihidupi dalam berbagai acara adat, perayaan, hingga pertunjukan rakyat yang selalu ramai penonton.
Baca Juga:
Selain itu, keberadaan kelompok seni dan komunitas musik tradisional di Malang membuat warisan budaya ini terus hidup dan berkembang, bahkan diadaptasi oleh generasi muda. Berbagai event dan festival seni rutin digelar, menghadirkan suasana khas yang sulit ditemukan di kota lain.
1. Gamelan: Jantung Musik Tradisional Jawa di Malang
Gamelan adalah ensambel musik tradisional Jawa yang terdiri dari instrumen seperti gong, kenong, saron, bonang, kendang, dan gender. Musik gamelan kental dalam berbagai upacara adat, pernikahan, hingga pertunjukan wayang kulit.
Di Malang, gamelan bukan hanya dimainkan di keraton atau acara resmi, tapi juga di sanggar-sanggar seni, sekolah, hingga kampung-kampung. Banyak kelompok gamelan generasi muda yang aktif berlatih dan tampil di event budaya, seperti Festival Malang Kembali (Malang Tempo Doeloe) dan pertunjukan rutin di museum atau taman kota. Ciri khas gamelan Malang:
Irama lebih dinamis dan ekspresif dibandingkan gamelan keraton.
Sering dikolaborasikan dengan tari tradisional Malangan, seperti Tari Topeng Malangan.
Nada dan tembangnya kadang dibumbui dialek khas Malang, memberi warna lokal yang unik.
2. Campursari: Harmoni Musik Tradisional dan Modern
Campursari adalah perpaduan musik gamelan Jawa dengan alat musik modern seperti gitar, keyboard, dan drum. Aliran ini mulai populer sejak tahun 90-an dan sangat digemari di Malang hingga hari ini.
Campursari sering hadir dalam hajatan, pentas seni desa, hingga event pemerintah. Lirik-liriknya menggunakan bahasa Jawa, kadang diselipi boso walikan khas Malang, dan temanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari—tentang cinta, persahabatan, hingga kritik sosial.
Beberapa grup campursari terkenal di Malang bahkan sering tampil di luar kota atau diundang dalam festival nasional. Musiknya mudah dinikmati segala usia, dari anak muda sampai orang tua.

3. Pertunjukan Rakyat: Kesenian Hidup di Tengah Masyarakat
Di Malang, musik tradisional tak bisa lepas dari pertunjukan rakyat. Beberapa yang paling populer antara lain:
a. Wayang Topeng Malangan
Wayang Topeng adalah teater tradisional yang menggabungkan seni tari, musik gamelan, dan drama. Para penari mengenakan topeng kayu khas Malang dengan warna dan ekspresi berbeda-beda. Cerita yang dibawakan biasanya legenda rakyat atau kisah panji.
b. Jaranan (Kuda Lumping)
Jaranan adalah pertunjukan tari rakyat yang diiringi gamelan dan tembang Jawa. Penari menunggangi kuda tiruan dari anyaman bambu, dengan atraksi trance yang memukau. Musiknya enerjik, penuh hentakan kendang dan gong.
c. Bantengan
Bantengan adalah seni pertunjukan tradisional yang menggambarkan perkelahian banteng. Diiringi musik gamelan keras dan tabuhan kendang, pertunjukan ini sering digelar saat perayaan desa atau festival budaya.
d. Ludruk Malangan
Ludruk adalah teater rakyat Jawa Timur yang sangat populer di Malang. Ceritanya humoris, penuh sindiran sosial, dan interaktif dengan penonton. Musik pengiringnya berupa gamelan sederhana dan tembang-tembang khas Jawa Timur.
Tempat dan Waktu Terbaik Menikmati Musik Tradisional di Malang
Festival Malang Kembali (Malang Tempo Doeloe)
Event tahunan ini selalu menampilkan gamelan, campursari, dan pertunjukan rakyat di sepanjang Kayutangan Heritage.
Taman Krida Budaya dan Balai Kota
Sering jadi venue pertunjukan gamelan, tari, dan campursari, terutama saat perayaan hari besar atau festival kota.
Kampung Budaya Polowijen
Di kampung ini, kamu bisa ikut workshop gamelan, nonton latihan tari topeng, hingga belajar membuat topeng Malangan.
Sanggar Seni dan Desa Wisata
Banyak sanggar seni di Malang yang terbuka untuk pengunjung. Jadwal pentas biasanya diumumkan di media sosial atau bisa tanya ke staff hotel.
Menginap di Riche Heritage Hotel: Pilihan Strategis Pecinta Budaya
Biar eksplorasi musik dan budaya Malang makin lancar, pilih penginapan di pusat kota yang dekat dengan venue seni dan heritage, seperti Riche Heritage Hotel.
Keunggulan Riche Heritage Hotel:
Lokasi Super Strategis: Dekat Kayutangan Heritage, Alun-Alun, dan pusat event budaya.
Nuansa Heritage Otentik: Bangunan tempo dulu penuh sejarah, cocok untuk pecinta seni dan budaya.
Fasilitas Lengkap: Kamar nyaman, Wi-Fi gratis, sarapan khas Malang, dan staff ramah yang siap kasih info agenda seni di kota.
Promo Spesial: Booking lewat website resmi untuk dapat diskon, paket wisata budaya, dan info event lokal.
Penutup
Pokok’e, Malang bukan cuma kota wisata, tapi juga surga bagi pecinta musik tradisional dan budaya lokal. Ojo lali, biar semakin nyaman dan gampang akses ke event-event budaya, nginep wae nang Riche Heritage Hotel—penginapan heritage tengah kota yang siap jadi basecamp eksplorasimu.
Selamet dolan seni lan budaya nang Malang, rek! Rasakan langsung dentingan gamelan, merdunya campursari, dan meriahnya pertunjukan rakyat di kota penuh sejarah ini. Sampai ketemu di Ngalam!








Comments